. . . sambungan
Berkenaan dengan hal itu, diusulkan agar jumlah tenaga untuk kegiatan RAPWI ditambah, guna memperlancar tugas merawat maupun menyelenggarakan repatriasi para bekas tawanan di kamp-kamp yang diperkirakannya akan memakan waktu lama.
Sehubungan dengan itu, Jepang berkewajiban untuk menjaga keamanan dan memelihara kesejahteraan serta kondisi seluruh tawanan perang dan interniran. Mereka juga bertanggung jawab untuk memberi akomodasi penginapan, makanan, pakaian serta obat-obatan hingga Sekutu datang untuk mengambil alih kewajiban itu. Komando dalam kamp tawanan dan interniran harus dialihkan kepada pemimpin kamp di bawah pengawasan tentara Jepang.
Pengumuman bahwa perang telah diakhiri yang dalam prakteknya tidak disampaikan langsung oleh pejabat Jepang kepada para tawanan dan interniran, merupakan suatu hal yang dapat dipahami. Dilihat dari segi waktu yang sangat singkat sejak pengumuman penyerahan, mereka masih menunjukkan sikap patuh terhadap atasannya. Tetapi dalam kamp-kamp yang penghuninya dapat menyembunyikan secara rahasia pesawat radio sehingga berhasil menangkap pengumuman itu, sudah diketahui terlebih dahulu bahwa perang telah usai. Namun jika ditanyakan kepada perwira penjaga kamp, masih sering mendapat jawaban "tidak".
Sementara itu, terdapat beberapa perwira penjaga kamp ketika ditanya sempat mengeluarkan air mata, dan terdapat pula yang menambahkan agar informasi tersebut jangan diteruskan karena masih dirahasiakan. Sebaliknya, di kamp lain ternyata masih terdapat yang memberikan jatah makanan yang lama serta mengenakan hukuman jika perintah tidak dilaksanakan.
Di daerah kekuasaan Angkatan Laut, para pemimpin Jepang mulai memberikan jatah makanan yang lebih bergizi hanya beberapa hari setelah penyerahan. Perintah kerja paksa di beberapa tempat langsung dihentikan. Demikian pula pekerjaan yang dilakukan oleh para interniran wanita, menjahit dan lainnya telah pula dihentikan. Penjaga keamanan pribumi digantikan oleh militer, yang menimbulkan ketakutan di kalangan para tawanan karena khawatir dibunuh.
Penyampaian pengumuman tentang usainya perang sangat beragam, dan tergantung pada hubungan komandan kamp dengan para tawanan dan interniran. Begitu pula reaksi mereka terhadap berita tersebut. Terdapat komandan kamp yang secara resmi mengumpulkan semua tawanan dan interniran dengan pidato sebagai kata akhir dan perpisahan yang mengesankan. Tetapi terdapat pula komandan kamp yang sulit sekali mengeluarkan kata-kata, atau hanya mengucapkan : "Perang usai, lain tidak." Mereka masih terpengaruh atas pengumuman yang mendadak dan mengejutkan itu.
SELESAI.
No comments:
Post a Comment