POPDA telah menyelenggarakan pengangkutan melalui kereta api dalam beberapa gelombang melalui pedalaman yang dikuasai Republik Indonesia ke Jakarta. Sesuai perjanjian antara Sekutu dengan Indonesia kegiatan ini harus dirahasiakan karena perjanjian ini harus di embargo sampai pasukan Sekutu meninggalkan Indonesia yang direncanakan akhir November 1946. Belanda dapat mengetahui berita itu dari surat kabar Republik Independent yang membocorkan perjanjian tersebut, antara lain mengungkapkan bahwa Tentara Republik Indonesia (TRI) telah diberi tugas dan tanggung jawab untuk mencari kamp-kamp yang belum mereka temukan lokasinya.
Para komandan divisi Tentara Republik Indonesia diinstruksikan agar sebelum 10 April 1946 sudah mendaftar lokasi yang jelas dengan mendata dan melaporkan berapa jumlah tawanan pria, wanita dan anak-anak yang sakit disertai rincian apakah sakit berat atau ringan.
Selanjutnya, mereka mendapat tugas mendistribusikan paket dan uang dari Sekutu, di samping mengizinkan Palang Merah Internasional untuk mengunjungi kamp-kamp tawanan. Kemudian membuat prioritas penjadwalan transportasi para interniran Jawa Barat. Surat kabar tersebut mengatakan diperkirakan jumlah yang harus diangkut sekitar 10.000 sampai 52.000 orang. Namun, setelah diteliti kembali oleh Palang Merah Internasional sampai angka global, hanya terdapat 30.000 orang. Angka ini cocok dengan data dari sumber Republik Indonesia untuk keperluan persiapan transportasi.
Diberitakan juga bahwa untuk keperluan ini Inggris telah menyerahkan 90 buah truk kepada Markas Besar Tentara di Yogyakarta dengan segenap perlengkapan senjata berupa Lee Enfield 2000 pucuk guna memperlengkapi 2 batalion pengawal. Untuk transportasi laut, disediakan kapal bekas milik Jepang yang dirampas Inggris. Disepakati bahwa pihak Republik Indonesia dalam perairan teritorialnya boleh berlayar di bawah benderanya sendiri. Senjata Jepang harus diserahkan kepada Sekutu dan tidak boleh dibagikan kepada Indonesia. Mereka harus membawa senjatanya sendiri dan menyerahkan kepada Inggris setibanya di tempat tujuan.
Menurut surat kabar tersebut ternyata, berita rahasia tersebut sengaja dibocorkan oleh Inggris karena segala jenis transportasi tidak mungkin dirahasiakan, karena pada akhirnya akan terbuka dan diketahui orang.
No comments:
Post a Comment