Translate

Sunday, March 19, 2017

DAMPAK PERISTIWA SURABAYA

Pertempuran Surabaya yang dilakukan oleh para pejuang Indonesia bersama tentara dengan gagah berani telah berhasil mencegah kota Surabaya diduduki oleh Sekutu yang berakibat dihentikannya operasi RAPWI. Selama Sekutu melakukan tindak pelanggaran terhadap kedaulatan wilayah Republik Indonesia, operasi RAPWI tidak dapat dilaksanakan. Peristiwa Surabaya (10 November 1945) adalah perlawanan terhadap Sekutu yang telah melanggar kedaulatan Republik Indonesia.

Adapun pertempuran melawan Sekutu dan perintah melucuti senjata bekas tentara Jepang oleh para pemuda, satuan-satuan laskar bersenjata dan pasukan perjuangan termasuk Tentara Keamanan Rakyat dan seluruh rakyat Indonesia, diberikan langsung oleh Panglima Besar Jenderal Soedirman. Kemudian diadakan gencatan senjata antara Sekutu dan Republik Indonesia yang perintah pelaksanaannya di bawah pimpinan langsung Presiden Soekarno.

Semua peristiwa itu telah mengiringi lahirnya POPDA, RAPWI Sekutu terikat perjanjian Civil Affairs Aggreement tertanggal 24 September 1945. Persetujuan yang ditandatangani oleh Inggris dan Belanda pada tanggal 24 Agustus 1945 bertujuan untuk memulihkan kekuasaan Belanda di Hindia-Belanda kepada Status Quo Ante Bellum (sebelum Perang Pasifik). Kegiatan RAPWI ini, kemudian terhenti karena tidak mungkin dilaksanakannya operasinya di Pulau Jawa sebab dianggap melanggar kedaulatan Republik Indonesia.

No comments:

Post a Comment