. . . sambungan
Hal lain yang menyadarkan tentara Inggris bahwa pertempuran di Surabaya itu didukung oleh seluruh rakyat dengan tujuan untuk mempertahankan wilayah Republik Indonesia sehingga telah menelan korban jiwa dan memerlukan biaya besar sekali. Kenyataan itu menyebabkan Inggris mengubah kebijaksanaannya seperti yang dikisahkan oleh George McT. Kahin.
Bagaimanapun, AFNEI telah berbeda pendapat dengan Belanda. Dalam siaran radionya dari Singapura, Letnan Jenderal Christison menandaskan bahwa Inggris tidak mempunyai kewajiban campur tangan urusan politik dalam negeri Indonesia. Diharapkannya, pihak Belanda dan Indonesia menerima dirinya sebagai tamu. Namun pihak Belanda memprotes keras pernyataan yang disiarkan melalui radio Singapura tersebut. Dianjurkan, agar Belanda dan Indonesia mengadakan pendekatan, bahkan menurutnya, tanpa kehadiran Inggris hubungan Belanda dan Indonesia tidak akan efektif, seperti dalam kutipan berikut :
" . . . and he urged that Soekarno and Hatta should be regarded, not as a traitors, but as men who, perhaps misguidedly, had acted as they thought best for their country, and he was of opinion that no approach between the Dutch and Indonesians could be effective without them. It was consistently stated by the Supreme Allied Commander that he could and would not assist towards any settlement in the East Indies that would not be acceptable to world opinion."
Akhirnya Komandan Tentara Sekutu itu memberikan pengarahan berupa perintah yang sebaiknya diikuti saja.
Adapun bunyi empat butir perintahnya sebagai berikut :
- Suatu penyelidikan harus diadakan mengenai siaran dalam Bahasa Belanda dari Singapura tentang keterangan yang disiarkan oleh Letnan Jenderal Christison.
- Prioritas utama harus diberikan kepada pemindah pasukan ke Jawa.
- Bahwa komanda AFNEI harus menulis surat, jika diinginkan oleh Dr. Van Mook, yang dialamatkan kepada Letnan Gubernur Jenderal Hindia Belanda, untuk menandaskan bahwa satu-satunya kekuasaan yang diakui pemerintah Kerajaan Inggris adalah pemerintah Belanda dan perwakilannya.
- Bahwa Letnan Jenderal Christison harus meminta bantuan kekuatan angkatan udara yang berpangkal di Kepulauan Cocos apabila diperlukan.
Letnan Jenderal Sir Philip Christison, Bart KBE CD DSO MC, Komandan Tentara Sekutu di Hindia Belanda |
Van Mook menyatakan bahwa ia tidak dapat menyetujui anjuran Sekutu. Ia tidak akan memulai perundingan dengan Presiden Soekarno dan Mohammad Hatta, dan tidak bersedia untuk mendesak atau mengusulkan kepada pemerintahnya.
Akhirnya masalah yang menghadapi banyak kendala itu diserahkan kepada kebijaksanaan Letnan Gubernur Jenderal Van Mook sendiri, asalkan dia diberikan kebebasan dari pemerintahnya. Letnan Jenderal Christison seharusnya memiliki wewenang untuk menentukan sendiri mengenai dukungan itu dan melakukan pertemuan sesuai dengan gagasannya, serta menentukan pendapatnya dalam memilih siapa saja dapat diajak mengadakan perundingan.
SELESAI.
No comments:
Post a Comment