. . . lanjutan
"Pada hari kedua, kira-kira jam 8.30 Patnaik telah datang dan memberitahukan kepadaku bahwa ia telah bicara dengan Nehru via telepon, dan Nehru menunggu kedatanganku jam 10 pagi. Sambil menunggu waktu akan berangkat ke rumah Nehru, kami bertukar pikiran tentang politik Inggris selama ini. Patnaik banyak pengalamannya dan aku banyak mengetahui politik kemerdekaan India dari buku-buku yang ku baca, antara lain buku memoar Nehru sendiri, yang dikirimkannya kepadaku, waktu aku masih dalam interniran Pemerintahan Hinda Belanda di Banda Naira."
"Setelah datang waktunya untuk berangkat ke rumah Nehru, kami berangkat dan sampai di rumahnya tepat pada waktu yang dijanjikan. Setelah kira-kira lima menit kami bertiga berbicara tentang hal-hal biasa saja, Nehru mengatakan kepada Patnaik supaya ia menunggu di kamar sebelah sebab dia dan aku akan bertukar pikiran secara empat mata. Nehru bertanya tentang apakah yang hendak ku kemukakan kepadanya. Aku menanyakan dapatkah India membantu Republik Indonesia dengan senjata, sebab ada tanda-tanda bahwa pemerintah Belanda akan menyerbu daerah Republik Indonesia."
"Nehru menjawab, bahwa masalah senjata itu sampai beberapa waktu lagi masih di tangan Inggris. Sebab itu India belum dapat membantu Republik Indonesia dengan senjata. India baru dapat membantu Indonesia dengan protes dan mengundang beberapa negara lain bersidang di India, mengadakan resolusi dan protes kepada United Nations, supaya tindakan Belanda itu dihukum. Protes itu tida kdapat diabaikan oleh Belanda. Bagaimanapun juga nama Republik Indonesia dipuji oleh seluruh dunia dan tindakan Belanda dicela secara gengsinya akan jatuh di dunia internasional. Sekalipun Republik Indonesia menderita, kena pukulan yang hebat, tetapi Republik Indonesia yang sudah ada tidak dapat dihilangkan dari peta dunia. Mungkin daerah Republik Indonesia akan diduduki sementara oleh Belanda, tetapi berdasarkan Persetujuan Linggajati seluruh daerah Indonesia pasti akan merdeka. Kalau betul Belanda akan bertindak terhadap Republik Indonesia, tindakan itu merugikan Belanda sendiri. Namanya akan jatuh di mata internasional. Amerika Serikat akan menghentikan bantuan kepada Belanda. Ya, kata Nehru, Republik Indonesia akan menderita kena pukulan pertama, tetapi pukulan itu mengangkat derajat Republik Indonesia untuk selama-lamanya."
"Aku menyesal India tidak dapat segera membantu Republik Indonesia dengan senjata, tetapi aku setuju dengan pandangan Nehru, bahwa pukulan Belanda itu akan menaikkan derajat Republik Indonesia di dunia dan di masa mendatang."
Sesudah Mohammad Hatta kembali, tersiar berita di media massa bahwa India akan membawa masalah Indonesia itu ke Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa setelah kunjungan rahasia Mohammad Hatta ke New Delhi.
No comments:
Post a Comment