Translate

Monday, January 5, 2015

SIFAT UNIK NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA

Kepulauan Nusantara ciptaan Tuhan Yang Maha Kuasa, kini dikenal sebagai wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia, mempunyai sifat unik tiada taranya di dunia. Ciri-ciri ini dapat dilihat dari berbagai segi :
  1. Perihal bentuk yang terdiri dari 17.508 pulau besar dan kecil yang masing-masing dihubungkan (bukan dipisah) satu sama lain oleh selat-selat dan lautan. Setelah diperjuangkan secara diplomatik yang makan waktu cukup lama dan intensif di berbagai lembaga internasional, akhirnya pemerintah Republik Indonesia berhasil menggolkan gagasan Archipelago Principle dan kemudian diterima oleh Perserikatan Bangsa Bangsa. Pokok gagasan Archipelago Principle adalah : a) Wilayah Republik Indonesia ditentukan oleh garis lurus yang menghubungi titik terdepan dari masing-masing pulau. Semua perairan dan daratan di belakang garis tersebut merupakan wilayah nasional Republik Indonesia. Bangsa Indonesia adalah satu-satunya bangsa yang tidak menggunakan istilah fatherland atan motherland untuk negara asalnya tetapi "Tanah Air". b) Perairan teritorial Republik Indonesia adalah 12 mil dari garis lurus itu. c) Zone Ekonomi Eksklusif (ZEE) adalah 200 mil dari garis lurus.
  2. Luasnya wilayah negara yang mengagumkan orang asing, apabila diletakkan di atasnya peta Indonesia akan menutup ruang peta yang sama besar skalanya dari Amerika atau Eropa.
  3. Kekayaan alam yang berkat karunia dan rahmat Tuhan, beraneka ragam sifatnya dan melimpah ruah. Hal inilah yang semula memicu perhatian dunia. Bermula dengan rempah-rempah yang kemudian diperdagangkan ke Eropa dan hasilnya memberikan keuntungan dan kekayaan luar biasa pada para pedagang. Daya tarik rempah-rempah itu menyebabkan bangkitnya keinginan beberapa bangsa bahari Eropa, yaitu Portugis, Spanyol, Inggris dan Belanda untuk menguasai pusat-pusat perdagangan rempah-rempah. Mereka berlomba untuk menguasai tempat-tempat yang menghasilkan rempah-rempah itu. Upaya-upaya inilah yang kemudian berkembang menjadi bentuk penjajahan.
  4. Letak geografis Kepulauan Nusantara dalam posisi silang (cross road) yang terletak antara dua benua, yakni benua Asia dan benua Australia, dan antara dua samudera, yaitu Samudera India dan Samudera Pasifik (Lautan Teduh). Hal itu menyebabkan Kepulauan Nusantara menjelma menjadi ajang pertemuan dan perbenturan dari berbagai macam pengaruh yang berasal dari empat penjuru tersebut dan antara lain tidak urung berakibat ditinggalkannya berbagai pengaruh budaya pada penduduk setempat. Dipandang dari letak geografis Kepulauan Nusantara membawa hikmah dan manfaat, tetapi juga berakibat timbulnya kerugian bahkan malapetaka bagi penduduknya.
  5. Para pendatang terdiri dari pelbagai bangsa dan dari berbagai tempat asal, seperti bangsa-bangsa Asia dan Eropa. Namun sejarah juga membuktikan, Kepulauan Nusantara tidak hanya menerima pendatang. Lingkungan kepulauan menyebabkan penduduk Kepulauan Nusantara memiliki jiwa bahari. Dengan penuh keberanian dan kecakapan berlayar, sebagian penduduk Kepulauan Nusantara dengan perahu-perahu pinisi mengarungi lautan antarpulau dan samudera sampai ke tempat-tempat yang jauh dari lingkungan Kepulauan Nusantara seperti Cina, India, Timur Tengah, dan Madagaskar. Prof. Moh. Yamin dalam riset beliau menemukan cukup banyak persamaan kata-kata Indonesia dengan bahasa Madagaskar. Hal itu menandakan hubungan yang sangat erat antara bangsa Indonesia dan Madagaskar.
  6. Penduduk, yaitu yang dikenal sebagai bangsa Indonesia sekarang, menurut beberapa ahli tidak sepenuhnya keturuan penduduk asli. Kemungkinan untuk sebagian besar bahkan merupakan keturunan bangsa-bangsa pendatang. Tetapi sekurang-kurangnya di sebagian Kepulauan Nusantara sudah ada penduduk asli yang terbukti dengan penemuan tulang belulang Pithecantropus javanicus atau Java man.

No comments:

Post a Comment