Turki telah membuat perjanjian persahabatan dengan Sultan Aceh, Ali Riayat Syah Al Qahar (1537-1568). Perjanjian tersebut selalu diperbaharui oleh sultan-sultan berikutnya yang menunjukkan betapa eratnya hubungan Aceh dengan Turki. Terutama Sultan Iskandar Muda sangat memperhatikan dan memelihara hubungan persahabatan Aceh dengan Turki dan kerajaan-kerajaan Islam lainnya.
Untuk memperkuat hubungan tersebut, Sultan Iskandar Muda mengirim utusan yaitu Panglima Nya'Dum, dengan iringan kapal-kapal penuh dengan lada, beras dan pinang untuk dipersembahkan kepada Sultan Turki. Ternyata hubungan persahabatan dengan Turki besar manfaatnya untuk menghadapi Belanda yang ingin menduduki Aceh. Tahun 1873 Sultan Aceh mengirim utusan lagi yaitu Sayed Abdurrahman Az Zahir, Mangkubumi, untuk mencari bantuan senjata seandainya Belanda jadi menyerang Aceh. Turki mengirim rombongan-rombongan ahli-ahli di bidang militer terutama dalam pembuatan alat senjata meriam.
Merosotnya kekuasaan Ottoman dan Turki, juga sangat mempengaruhi hubungan Turki dengan Aceh.
No comments:
Post a Comment